Cerpen - Cinta pada Pandangan Pertama

Cinta pada Pandangan Pertama
Ini merupakan cerita tentang seorang lelaki jatuh cinta pada seorang wanita yang seumuran pada pandangan pertama. Lelaki yang jatuh cinta pada wanita ini bernama Jordan, sedangkan wanita yang disukai Jordan bernama Jayleen.

  Jordan adalah seorang pelajar SMA 3, Jayleen juga seorang pelajar SMA 2, tetapi tahun lahir Jordan dan Jayleen itu sama. Jordan dan Jayleen bersekolah di satu sekolah yang sama, namun berbeda kelas. Jadi, Jordan ini ternyata ada belajar di les ternama di Medan, dan Jordan merupakan murid lama. Jayleen memiliki beberapa mata pelajaran yang lemah, maka orang tua Jayleen menyuruhnya untuk mencari tempat les yang dekat dari rumahnya.
  Rupanya, tempat les yang ditemui Jayleen adalah tempat dimana Jordan belajar. Pada hari pertama Jayleen belajar, Jayleen dimasukkan ke dalam kelas dimana Jordan berada. Pada saat Jayleen memasuki ruangan kelasnya, Jayleen dengan shock menanyakan:"Eh,bukannya kamu adalah abang kelas yang saya temui tadi disekolah?", Jordan lalu menjawab iya. Pada pandangan pertama Jordan ini,membuat ia jatuh cinta kepada Jayleen, lalu mereka juga menanyakan nomor satu sama lain.

  Setelah seminggu berlalu,bestie Jayleen juga ikut belajar di tempat les yang sama,bestie Jayleen ini bernama Delvi.Pada saat Delvi masuk ke kelas yang sama,Delvi debgan cepat mengeluarkan smartphonenya dan mengambil foto.Foto yang diambil Delvi adalah dimana Jayleen dan Jordan sedang membahas sesuatu yang seru sehingga membuat mereka berdua tertawa.Lalu,Delvi berpikir pikir:"Apa bestieku ini suka pada lelaki itu ya?"Pada keesokan harinya disekolah,Delvi bertanya kepada Jayleen,kalau ia suka pada lelaki itu.Jawaban yang diberi Jayleen adalah "Tidak".Namun Delvi tidak percaya akan hal itu,karena Jayleen adalah bestie Delvi,maka Delvi sangat mengerti tentang Jayleen. Pada hari yang sama, Delvi secara tidak sengaja bertemu dengan Jordan,dan Delvi bergegas bertanya kepadanya:"Halo bang,abang kelas berapa ya?" Jordan agak terheran dan bertanya kembali:"Siapa kamu kok tiba tiba menanyakan ini?" Lalu Jordan menjawab lagi:"Aku kelas SMA 3." Delvi bertanya pertanyaan yang lain,karena Delvi ingin tahu apakah Jordan memang suka dengan Jayleen.Dan jawaban yang dikatakan oleh Jordan dengan tersenyum-senyum"Ti-ti-tidak kok,ngapain kamu bertanya ini secara tiba tiba?"Delvi hanya menatap Jordan dan tidak mengatakan apa apa.

  Pada waktu pulang sekolah, Jayleen, Jordan, dan Delvi memiliki tujuan yang sama, yaitu pergi ke tempat les. Delvi akan diantar oleh orang tuanya ke tempat les, sedangkan Jordan mengendarai motornya sendiri. Yang paling dikasihani adalah Jayleen, orang tua Jayleen mendadak keluar, maka tidak ada seorang pun yang bisa mengantar Jayleen ke tempat les. Ternyata tanpa disadari Jayleen, ia dipantau oleh Jordan selama ini.Jordan lalu mendatangi si Jayleen, dan bertanya:"Apa tidak yang bisa mengantarmu ke tempat les ya?"Jayleen lalu menjawab iya. Jayleen dibonceng Jordan, lalu mereka berdua mulai jalan dari sekolah ke tempat les. Tetapi ada suatu hal yang tidak disadari oleh Jayleen dan Jordan adalah Delvi yang duduk di mobil orang tuanya ini memantau ke arah mereka. Karena Delvi yang dijemput duluan, maka Delvi lah yang sampai duluan. Delvi berpikir kalau hari ini ia harus membantu Jayleen dan Jordan agar mereka bisa berpacaran.

  Tetapi Delvi tidak membantu apa apa,karena Delvi melihat bahwa Jayleen dan Jordan telah berpacaran. Delvi agak terheran dan tidak tahu kapan hal ini terjadi. Ternyata Jayleen mengatakan Jordan dan Jayleen dia sendiri, mereka ke Mixue, Jordan mentraktir Jayleen dan pada saat itulah Jordan mengungkapkan perasaannya, dan Jayleen menerima ungkapan rasa Jordan. Delvi sangat bahagia karena bestienya telah berpacaran, dan Delvi juga agak sedih karena ia akan segera berpindah rumah, dan ia akan mencari tempat les baru deket rumahnya.

  Ketika Delvi telah pindah, datanglah seorang murid yang baru bernama Devon. Hari pertama Devon melihat Jayleen, Devon berpikir bahwa sosok wanita ini sangatlah cantik dan juga ingin berpacaran dengannya. Suatu hal yang belum diketahui oleh Devon adalah Jayleen sudah ada pasangannya sendiri. Pada hari yang sama Devon mulai menggoda Jayleen, dan tanpa disangka seluruh perbuatan yang dilakukan Devon terhadap Jayleen telah dilihat oleh Jordan. Jordan dengan cepat mendatangi mereka berdua, dan Jordan langsung mendorong Devon sampai sampai Devon terjatuh. Devon agak tidak senang dang langsung memarahi Jordan dengan perkataan yang kasar. Jordan hanya melihat mata Devon dan ekspresi Jordan seperti ingin menumbuk muka Devon. Jordan juga baru tahu kalau Devon adalah murid baru disini dan telah mulai menggoda pacarnya. Jordan seakan akan menampar wajah Devon dan berkata Jayleen adalah pacarnya.

  Setiap hari di tempat les, Devon sering berpura pura berakting baik kepada Jordan agar dapat merebut Jayleen darinya. Cara yang dilakukan Devon adalah dengan cara memberi cokelat, permen karet, dan ternyata Jordan telah tahu apa yang dimaksud dengannya.
  Sebenarnya, Jordan ingin sekali mengajak Devon ke suatu tempat untuk berantem, karena Jordan sudah tidak tahan atas seluruh kelakuan Devon terhadap pacarnya. Dan karena Jordan adalah anak yang sabar, dan ingin cepat menyelesaikan masalah tersebut, maka kepala les dicarilah oleh Jordan dan Jordan memberi suatu permintaan agar Devon dapat dikeluarkan dari tempat les ini. Dan jawaban yang diberi kepala les adalah ok. Sejak dari itu, Devon tidak lagi pernah datang ke tempat les dan tidak lagi pernah menggoda pacarnya lagi.

Postingan populer dari blog ini

Teks Observasi Micellar Water

Tas Sekolah

September Kala Itu - Karya Vina Edgina XI-A IPAS